LondonLoveStory #UnsurIntrinsikDrama #FilmIndonesia #PembelajaranJarakJauh #BelajarDaring #BelajarOnline #WFH #COVID-19 #SMANegeri1BalaiRiam #SMANBA

v Identitas buku Judul buku London Love Story Penulis Tisa TS Penulis pendamping Stanley Meulen Penyunting M. Kahfie Julianto Penerbit Loveable Tahun terbit Desember 2015 Tebal buku 192 halaman, 12,7 x cm ISBN 978-602-72989-7-2 v Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik Dalam Novel London Love Story Karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen A. Unsur Intrinsik 1. Tema Drama romantis 2. Alur Alur maju dan alur mundur flashback 3. Latar Waktu, terdiri dari Pagi ketika Caramel pergi ke rumah sakit menjenguk Dave Sore saat Caramel menunggu Adelle di taman Malam ketika Dave menjumpai sosok perempuan yang hendak bunuh diri Tempat London dan Pulau Dewata Bali Suasana Romantis dan mengharukan 4. Perwatakan Caramel Pemberani, pekerja keras, friendly, cuek, dan dingin Dave Sosoknya cool, konyol, romantis, dan penuh kejutan Adelle Sifatnya kekanak-kanakkan dan memiliki kepedulian Bima Tak pantang menyerah, perhatian, dan memiliki komitmen yang kuat Sam Sifatnya memiliki kepedulian terhadap temannya 5. Penokohan Michelle Ziudith sebagai Caramel Dimas Anggara sebagai Dave Adilla Fitri sebagai Adelle Dion Wiyoko sebagai Bima Ramzi sebagai Sam 6. Sudut pandang Orang ketiga 7. Gaya bahasa Menggunakan bahasa sehari-hari dan sedikit bahasa Inggris 8. Amanat Jangan terlalu cepat dalam mengambil keputusan dan tindakan sebelum memastikan kebenaran yang ada B. Unsur Ekstrinsik Nilai moral ketika ingin menerima orang baru di kehidupan kita, kita harus berdamai dengan masa lalu Nilai sosial saling tolong menolong sesama manusia dan memberikan kepedulian terhadap sesama Nilai budaya yaitu dengan ikut melestarikan budaya daerah setempat v Interpretasi Pandangan Pengarang Novel berjudul London Love Story karya Tisa TS, ia lahir di Jakarta pada 30 November 1977 dan dibaptis dengan nama Georgia Patricia Titi Sari adalah penulis skenario asal Indonesia. Terlahir dari pasangan Raden Laurentius Moerdawanto dan Maria Fransiska, anak pertama dari dua bersaudara ini sudah melahirkan sejumlah karya dalam bentuk layar lebar dan sinetron serial contohnya Magic Hour, dan ratusan judul FTV. Tisa, bahkan menulis lirik lagu untuk sinetron dan film layar lebarnya. Ia memulai karir menulis dari tahun 2004 hingga sekarang. Selama ini Tisa TS telah mempunyai 9 film, 9 sinetron, dan 5 buku. Novel London Love Story diterbitkan oleh Loveable pada Desember tahun 2015 dengan tebal 192 halaman. Novel ini bercerita tentang empat mahasiswa Indonesia yang berkuliah di London. Mereka adalah Caramel, Dave, Bima, dan Adelle. Caramel adalah gadis dari keluarga sederhana yang berhasil meraih cita-citanya untuk berkuliah di London, Inggris. Novel ini berdasarkan dari skenario film London Love Story, karena permintaan penggemar yang banyak, maka penulis skenario yaitu Tisa TS membuat novel ini dibantu dengan Stanley Meulen. Garis besar cerita ditulis oleh Tisa TS, dan dilengkapi dan disempurnakan oleh Stanley Meulen sebagai penulis pendamping. Ini adalah sebuah fenomena baru, dimana skenario film dijadikan novel, padahal kebanyakan novel yang dijadikan film. Film London Love Story ini memilih menjadikan skenario filmnya ke dalam novel untuk dibaca calon penontonnya agar penonton film London Love Story dapat terlebih dahulu mengetahui seperti apa ceritanya. Ditambah bonus poster semakin menjadi daya tarik pembeli. Seolah ingin mengulang kesuksesan film dan novel Magic Hour, Tisa dan rumah produksi Screenplay Productions merilis novel London Love Story sebelum filmnya tayang dan sengaja dibuat akhir cerita menggantung agar pembaca penasaran dan menonton filmnya untuk tahu akhir dari cerita cinta Caramel ini. Novel ini berhasil menghadirkan suasana London yang sejuk pada saat usai musim gugur, daun-daun berguguran, namun terasa dingin saat memasuki musim dingin yaitu hujan. Pada keseluruhan cerita juga sangat sesuai dengan judul yang diusung. Banyak tempat indah di London yang tergambar dalam novel ini, membuat pembaca semakin penasaran. Dan, tidak hanya London, penulis tidak lupa dengan tanah air yaitu dengan menghadirkan Pulau Dewata Bali sebagai tempat penceritaan Caramel dan mantan kekasihnya. Sekali lagi, penulis berhasil membawa pembacanya ke London yang sesungguhnya. Tampilan dalam novel ini sangat menarik. Jika di sampul depan dan belakangnya berwarna biru, lain halnya dengan tampilan dalamnya. Tampilan dalamnya berwarna merah, hitam dan putih. Terdapat dua puluh bab dalam novel ini yang masing-masing di akhir bab pembaca diberikan kata-kata mutiara tentang cinta. Ditulis dengan gaya khas Tisa TS, yaitu bahasa sehari-hari dan mudah dicerna oleh pembacanya, membuat novel ini dapat dengan cepat ditangkap oleh pembacanya. Kata-kata tentang cintanya sangat indah dan pastinya membuat pembacanya terpesona apalagi remaja yang sedang masa-masanya puber. Penulis sangat tepat menulis kata-kata mutiara tersebut, sangat menyentuh hati dan tepat sasaran. Diselipi dengan bahasa-bahasa gaul yang hits pada masa kini, membuat novel ini semakin keren saja. Novel ini bukan bercerita tentang masa-masa cinta pertama, melainkan tentang bagaimana kita ke depannya dengan cinta. Ada yang berusaha untuk mempertahankan, ada yang berusaha untuk maju ke depan, dan ada juga yang ingin merasakan cinta baru yang lebih baik. Percintaan menjadi hal utama, namun ada juga sisi persahabatan yang kental. Hanya saja, sisi kekeluargaan hanya muncul sedikit, hanya tokoh Caramel yang diceritakan orang tuanya. Mantan kekasih Caramel benar-benar membuat penasaran, kita akan menebak-menebak siapa sebenarnya mantan kekasih Caramel. Novel London Love Story mengisahkan tentang kisah cinta dua pasang remaja dimana Dave berusaha mempertahankan cintanya meski dalam keadaan Caramel yang salah paham terhadapnya. Alur cerita yang terdapat dalam novel London Love Story adalah alur maju mundur atau campuran yang memiliki empat tahapan yaitu eksposisi pengembangan cerita, tegangan atau suspensi, klimaks dan penyelesaian. Tahapan alur ini membuat pembaca tidak bosan dan jalan cerita tidak monoton. Alur ceritanya sambung-menyambung membuat pembaca tidak bisa melompati ceritanya. Cerita dalam novel London Love Story ini melibatkan latar tempat dan latar waktu. Latar tempat yang tergambar dalam isi novel London Love Story adalah 1London, 2 Kafe Pizza, 3 Klub, 4 Jembatan, 5 Apartemen, 6 Di Pinggir Jalan, 7 Di Stasiun Tube, 8 Kapsul London Eye, 9 Trotoar, 10 Tanjung Benoa, Bali, 11 Dermaga, 12 Restoran, 13 Pantai Kuta, 14 Rumah Caramel, 15 Taman, 16 Ruang ICU, Rumah Sakit. Selanjutnya latar waktu dalam novel London Love Story adalah 1 pagi, 2 malam, 3 siang. Tempat yang berpindah-pindah memberikan informasi yang luas terhadap pembaca dan sesuai dengan judul yang dibuat pengarang yaitu London Love Story dengan tema bertahan dengan cinta dimasa yang akan datang dan berusaha mempertahankannya. Namun sayangnya, novel ini masih terdapat kesalahan penulisan kata. Hal kecil seperti itu patut menjadi perhatian penyunting. Dalam novel ini pun tidak terdapat daftar isi, sehingga pembaca kesulitan jika ingin membaca bagian disukai untuk dibaca membagi pesan amanat yang terdapat dalam Novel London Love Story Karya Tisa TS. Dan Stanley Maulen yaitu pesan tersurat. Amanat tersurat adalah sesuatu hal yang disampaikan secara jelas dan dapat dipahami sebagaimana adanya apakah tertulis atau diucapkan. Kita dapat langsung memahami dan menangkap pesan yang ingin disampaikan hanya dengan memperhatikan kata-kata yang dituliskan atau diucapkan. Amanat yang dapat penulis simpulkan adalah jika kita benar benar mencintai seserang maka pertahankan karena cinta takkan pernah menghianati. Kemudian jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan sendiri karena dapat menimbulkan adanya salah paham. Berdasarkan isi cerita yang penulis baca dan rumusan tema yang telah penulis buat pada novel London Love Story adalah “Bertahan dengan cinta dimasa yang akan datang dan berusaha mempertahankannya”. Selain itu, Tisa TS menanamkan nilai sosial dan budaya. Hal ini terlihat dari Caramel yang saling tolong menolong sesama manusia dan memberikan kepedulian terhadap sesama, dan ikut melestarikan budaya daerah setempat. Dan ketika Caramel ingin menerima orang baru di kehidupannya, ia harus berdamai dengan masa lalu.

Allof the intrinsic elements showed that mother's love was the theme of this film, given by the three women characters: Annabel, Mama, and Aunt Jane towards Victoria and Lily. Penelitian ini menggunakan pendekatan intrinsik untuk megetahui unsur-unsur intrinsik dari film Mama dan teori Lombardi dalam mengidentifikasi suatu tema dari
CONTOHUNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL LONDON LOVE STORY 1. Tema : Drama romantis. 2. Alur : Alur maju dan alur mundur (flashback). 3. Latar :. 4. Perwatakan :. 5. Penokohan :. 6. Sudut pandang : Orang ketiga. 7. Gaya bahasa : Menggunakan bahasa sehari-hari dan sedikit bahasa Inggris. 8.
.
  • 16zduycs6d.pages.dev/149
  • 16zduycs6d.pages.dev/895
  • 16zduycs6d.pages.dev/71
  • 16zduycs6d.pages.dev/376
  • 16zduycs6d.pages.dev/261
  • 16zduycs6d.pages.dev/475
  • 16zduycs6d.pages.dev/290
  • 16zduycs6d.pages.dev/493
  • 16zduycs6d.pages.dev/507
  • 16zduycs6d.pages.dev/414
  • 16zduycs6d.pages.dev/465
  • 16zduycs6d.pages.dev/249
  • 16zduycs6d.pages.dev/931
  • 16zduycs6d.pages.dev/541
  • 16zduycs6d.pages.dev/455
  • unsur intrinsik film london love story