GuntingSyafruddin. Gunting Syafruddin adalah kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Syafrudin Prawiranegara, Menteri Keuangan dalam Kabinet Hatta II, yang mulai berlaku pada jam 20.00 tanggal 10 Maret 1950. [1] Kebijakan itu dikenal sebagai kebijakan berani yang ditetapkan Pemerintah Indonesia dengan cara menggunting fisik uang kertas.
Kesimpulan Sistem Ekonomi Gerakan Benteng dan Alibaba merupakan dua sistem ekonomi yang berbeda dalam pendekatannya tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai kemakmuran ekonomi. Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, keduanya berkontribusi dalam perkembangan dunia ekonomi saat ini. Semakin berkembangnya teknologi danPadatahun 1950-an, ada tekanan politis yang meningkat agar kekuasaan ekonomi diambil dari perusahaan swasta Belanda yang masih ada di Indoensia saat itu, demi penyelesaian Revolusi. Namun, Indonesia masih memerlukan modal dan keterampilan asing untuk menghasilkan pembangunan ekonomi yang diperlukan menghadapi peningkatan jumlah penduduk.Sistemini dicanangkan oleh Menteri Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo. Gerakan Benteng diwujudkan dengan menumbukan pengusaha Indonesia lewat kredit. Program ini gagal karena pengusaha tak mampu bersaing. Kegagalan ini justru menambah defisit anggaran dari Rp 1,7 miliar pada 1951 menjadi Rp 3 miliar pada 1952. SistemEkonomi Gerakan Benteng Merupakan usaha pemerintah untukmengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional. Struktur ekonomi kolonial membawa dampak perekonomian Indonesia banyak didominasi oleh perusahaan asing dan ditopang oleh kelompok etnis Cina sebagai penggerak perekonomian Indonesia.