Rekammedis adalah salah satu istilah yang kerap muncul ketika seseorang berkonsultasi di fasilitas kesehatan. Rekam medis biasanya dibutuhkan dokter atau tenaga medis terkait untuk mencari tahu informasi rinci mengenai riwayat kesehatan pasien. Dari catatan yang ada, dokter dapat menentukan tindakan lanjut seperti apa yang tepat untuk pasien
Kenapa Nomor Rekam Medis Penting? Sobat pembaca, nomor rekam medis atau NRM adalah nomor unik yang diberikan oleh rumah sakit atau klinik kepada pasien. Nomor ini sangat penting karena dapat membantu dokter dan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan efektif sesuai dengan riwayat kesehatan pasien. Berapa Jumlah Digit dalam Nomor Rekam Medis? Nomor rekam medis biasanya terdiri dari 8-10 digit, tergantung pada kebijakan rumah sakit atau klinik. Sama seperti nomor identitas lainnya, nomor rekam medis harus dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan oleh staf medis yang berwenang. Bagaimana Cara Mendapatkan Nomor Rekam Medis? Cara mendapatkan nomor rekam medis bisa berbeda-beda tergantung pada kebijakan rumah sakit atau klinik. Biasanya, nomor rekam medis akan diberikan pada saat pertama kali pasien melakukan pendaftaran ke rumah sakit atau klinik. Jika Anda tidak tahu nomor rekam medis Anda, Anda bisa menghubungi rumah sakit atau klinik tempat Anda pernah berobat dan meminta nomor tersebut. Bagaimana Cara Mengetahui Nomor Rekam Medis jika Sudah Lupa? Apabila Anda lupa dengan nomor rekam medis Anda, Anda bisa mencoba beberapa cara untuk mengetahuinya. Pertama, Anda bisa menghubungi rumah sakit atau klinik dan memberikan informasi pribadi seperti nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor identitas seperti KTP atau KK. Metode lain yang bisa dicoba adalah dengan mengakses rekam medis elektronik e-Rekam Medis jika rumah sakit atau klinik tempat Anda berobat memiliki layanan ini. Anda hanya perlu mengisi data pribadi dan nomor identitas untuk mendapatkan akses ke rekam medis elektronik Anda. Bagaimana Cara Membaca Nomor Rekam Medis? Sobat pembaca, nomor rekam medis terdiri dari beberapa angka yang memiliki arti tertentu. Biasanya, nomor rekam medis terbagi menjadi dua bagian, yaitu nomor unik pasien dan nomor urut kunjungan pasien di rumah sakit atau klinik. Contohnya, nomor rekam medis 12345678-01 berarti nomor unik pasien adalah 12345678 dan nomor urut kunjungan pada kali tersebut adalah 01. Bagaimana Cara Mengetahui Nomor Rekam Medis untuk Orang Lain? Anda tidak bisa mengetahui nomor rekam medis orang lain kecuali jika Anda memiliki hak akses yang sah. Hak akses ini biasanya hanya dimiliki oleh staf medis yang berwenang, keluarga dekat, atau kuasa hukum pasien. Apa yang Harus Dilakukan Jika Nomor Rekam Medis Hilang atau Tidak Ditemukan? Jika nomor rekam medis hilang atau tidak ditemukan, sebaiknya segera menghubungi rumah sakit atau klinik tempat Anda pernah berobat dan meminta bantuan untuk menemukan nomor tersebut. Pastikan Anda memberikan informasi pribadi yang benar dan lengkap agar proses pencarian bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Apa yang Harus Dilakukan Jika Nomor Rekam Medis Salah? Jika Anda menemukan kesalahan dalam nomor rekam medis Anda seperti salah penulisan atau salah digit, sebaiknya segera menghubungi rumah sakit atau klinik tempat Anda berobat dan meminta perbaikan nomor tersebut. Pastikan Anda memberikan informasi pribadi yang benar dan lengkap agar proses perbaikan bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Kesimpulan Demikianlah artikel tentang cara mengetahui nomor rekam medis yang dapat Sobat pembaca pelajari. Nomor rekam medis sangat penting untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik dan efektif. Jangan lupa untuk menjaga kerahasiaan nomor rekam medis dan hanya memberikan akses kepada staf medis yang berwenang saja. FAQ 1. Apakah nomor rekam medis dapat diubah? Tidak. Nomor rekam medis adalah nomor unik yang diberikan pada saat pertama kali pasien melakukan pendaftaran ke rumah sakit atau klinik. 2. Apakah nomor rekam medis bisa digunakan untuk mendaftar asuransi kesehatan? Ya, nomor rekam medis bisa digunakan sebagai salah satu syarat untuk mendaftar asuransi kesehatan. 3. Apakah semua rumah sakit atau klinik memberikan nomor rekam medis? Iya, semua rumah sakit atau klinik memberikan nomor rekam medis kepada pasien sebagai identitas kesehatan. 4. Apakah nomor rekam medis hanya digunakan oleh dokter dan perawat? Tidak, nomor rekam medis juga bisa digunakan oleh pasien untuk mengakses rekam medis elektronik atau hasil pemeriksaan laboratorium. 5. Apa yang harus dilakukan jika nomor rekam medis tertukar dengan pasien lain? Sebaiknya segera menghubungi rumah sakit atau klinik dan meminta perbaikan nomor rekam medis yang tertukar. Pastikan Anda memberikan informasi pribadi yang benar dan lengkap agar proses perbaikan bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
Selamatanda sudah masuk pada tahap pembelajaran praktikum yaitu mempraktekkan aturan dan tata cara pengkodean rekam medis . Disini anda akan mempelajari tentang cara memperaktekkan aturan dan tata cara pengkodean rekam medis . Selamat belajar!!!!! A. Pengertian . Cara Pengkodean Secara Umum: 1.
Melihat Riwayat Rekam Medis Pasien Klik untuk melihat video cara melihat riwayat rekam medis pasien Rekam medis merupakan hasil pemeriksaan kondisi pasien, termasuk layanan dan obat apa saja yang diterima oleh pasien. Rekam medis juga menandakan bahwa ada data riwayat pemeriksaan pasien. Berikut ini langkah-langkah untuk melihat riwayat rekam medis pasien melalui aplikasi Klinik OS 1. Silahkan pilih menu Pasien 2. Anda dapat melihat rekam medis pasien dengan memasukkan keyword berdasarkan nama, NIK, nomor BPJS, nomor MRN. Pada bagian pencarian seperti di bawah ini 3. Sebagai contoh, masukkan nama Dwi Rizki Sabarkhah dan tampilan akan menunjukkan seperti gambar di bawah ini. Setelah itu klik titik tiga di kanan nama pasien dan pilih rekam medis 4. Riwayat rekam medis pasien akan ditampilkan. Jika Anda mengalami kesulitan atau kendala dalam riwayat rekam medis pasien, Anda dapat menghubungi kami melalui whatsapp 0851-7324-7321 Pertanyaanini sedikit menyerempet aspek hukum, tapi saya akan mencoba untuk menjawab. Pertama, pasien berhak mengetahui isi rekam medis miliknya, terutama yang mencantumkan setiap tindakan medis yang telah mendapatkan persetujuan dari pasien itu sendiri. Hak tersebut telah dicantumkan dalam Pasal 47 dan 52 UU Praktik Kedokteran serta Pasal 12 ayat(2)&(3)Permenkes 269/2008
Dalam dunia kedokteran, sistem penomoran rekam medis adalah proses pendaftaran identitas pasien untuk keperluan layanan kesehatan yang mereka butuhkan. Sistem penomoran rekam medis ini merupakan proses pemberian angka atau nomor rekam medis untuk memudahkan proses pendaftaran pasien. Angka tersebut diberikan dengan proses pengisian data terlebih dahulu seperti nama pasien, tanggal lahir, dan semua yang dibutuhkan staff. Selain itu sistem rekam medis juga menjadi bagian yang penting agar flow pelayanan antara staff dan pasien berjalan dengan lancar dan rapi. Table of content 3 Jenis Sistem Penomoran Rekam Medis Cara Serial Serial Numbering System Cara Unit Unit Numbering System Cara Seri Unit Serial Unit Numbering System 2 Jenis Sistem Penjajaran Rekam Medis Sistem Penjajaran Alfabetik Sistem Penjajaran Numerik 3 Jenis Sistem Penjajaran Numerik Sistem Penjajaran Berdasarkan Nomor Langsung Straight Numerical Filing Sistem Penjajaran dengan Angka Tengah Middle Digit Filing Sistem Penjajaran dengan Angka Akhir Terminal Digit Filing Sistem penomoran rekam medis di beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya, pasien dapat menyimpan kartu rekam medisnya sendiri. Namun, di beberapa tempat lainnya, data pasien hanya disimpan oleh pelayanan kesehatan tersebut. Dengan adanya sistem penomoran rekam medis ini, dapat dengan memudahkan staff untuk mengidentifikasi dan mencari rekam medis atau data pasien tersebut. Sistem penomoran rekam medis bisa dilakukan sesuai dengan nomor antre pasien, nama pasien, atau kode diagnostik yang sudah diberikan saat mendaftar. Namun, penggunaan berdasarkan nama pasien tergolong rumit untuk dibedakan, maka umumnya nomor antre menjadi pilihan yang paling sering digunakan dalam sistem penomoran rekam medis. 3 Jenis Sistem Penomoran Rekam Medis Dalam sistem penomoran rekam medis terbagi menjadi 3 golongan, yaitu cara Serial Serial Numbering System, cara Unit Unit Numbering System, dan Cara Seri Unit Serial Unit Numbering System. A. Cara Serial Serial Numbering System Cara Serial merupakan suatu sistem penomoran rekam medis, dimana setiap pasien yang berkunjung di Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan akan mendapatkan nomor baru. Misal, jika seorang pasien terdaftar 5 kali, maka pasien tersebut akan memperoleh lima nomor rekam medis yang berbeda. Sebagai contohnya lagi, jika seorang pasien terdaftar di Rumah sakit dan menerima nomor 11120. Ketika pasien tersebut kembali untuk melakukan kontrol satu bulan setelah perawatan, dia terdaftar dengan nomor rekam medis 12030. Lalu jika dia mengunjungi Rumah sakit lagi pada tahun berikutnya, dia masih akan menerima nomor ketiga. Meskipun semua sistem penomoran rekam medis yang diberikan kepada pasien ini dicatat dalam sistem, catatan medisnya disimpan sesuai dengan berapa kali ia dirawat di fasilitas tersebut. Keuntungan dari cara sistem penomoran rekam medis ini, petugas rekam medis menjadi lebih mudah dan cepat memberikan nomor dan pelayanan kepada pasien. Namun untuk kekurangannya sendiri, waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama dalam pencarian dokumen rekam medis karena satu pasien dapat memperoleh lebih dari satu nomor serta, pelayanan klinik menjadi tidak berkesinambungan. Figure 2. Cara Serial Serial Numbering System untuk Seorang Pasien B. Cara Unit Unit Numbering System Sistem penomoran rekam medis jenis ini merupakan gabungan dari semua data yang dikumpulkan pada pasien tertentu, baik sebagai pasien rawat jalan, rawat inap atau pasien darurat tetapi hanya menyediakan satu nomor. Pasien akan diberikan nomor rekam medis pada kunjungan pertamanya, yang digunakan untuk semua kunjungan dan perawatan berikutnya. Namun, untuk sistem penomoran rekam medis cara ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu Social Security Numbering System adalah pemberian satu nomor kepada pasien dan dapat digunakan kembali untuk kunjungan selanjutnya. Family Security Numbering System adalah pemberian satu nomor yang berlaku untuk seluruh anggota keluarga dan dapat digunakan kembali untuk kunjungan selanjutnya. Keuntungan dari sistem penomoran rekam medis cara ini, informasi klinis dapat berkesinambungan karena semua data dan informasi mengenai pasien dan pelayanan yang diberikan berada dalam satu folder. Dengan demikian maka Kartu Indeks Utama Pasien KIUP yang disimpan ditempat pendaftaran dan Kartu Identitas Berobat KIB yang diberikan kepada pasien akan sangat diperlukan. Kekurangannya adalah pelayanan pendaftaran pasien yang pernah berkunjung atau sebagai pasien lama akan lebih lama dibanding cara Serial. Tetapi kekurangan ini dapat diatasi dengan cara membuat dua loket yaitu loket untuk pasien baru dan pasien lama. Untuk loket pasien lama dibedakan menjadi dua lagi, yaitu untuk pasien lama yang membawa KIB dan pasien lama yang tidak membawa KIB. Figure 3. Cara Unit Unit Numbering System untuk Seorang Pasien C. Cara Seri Unit Serial Unit Numbering System Seperti namanya, sistem penomoran rekam medis cara ini adalah gabungan antara cara seri dan unit. Dimana setiap pasien akan mendapatkan nomor baru lalu digabungkan yang kemudian disimpan jadi satu di bawah nomor yang baru. Keuntungan yang akan didapat dari sistem penomoran rekam medis cara ini adalah semua pasien dianggap pasien baru, jadi tidak ada yang membedakan antara pasien yang benar-benar terbaru dan terlama. Namun untuk kekurangannya sendiri, membuat informasi yang akan diberikan kepada pasien tidak berkesinambungan. Figure 4. Cara Serial-Unit Serial Unit Numbering System untuk Seorang Pasien Berikut adalah kesimpulan kelebihan dan kekurangan dari 3 sistem penomoran rekam medis di atas Table 1 Kelebihan dan Kekurangan Setiap Sistem Penomoran Rekam Medis 2 Jenis Sistem Penjajaran Rekam Medis Selain sistem penomoran rekam medis, sistem penjajaran rekam medis juga menjadi salah satu faktor terpenting dalam dunia kedokteran agar daftar berkas pasien teratur dalam lemari penyimpanan. Ketika rekam medis pasien diperlukan, sistem penjajaran yang baik dapat mempermudah staff dalam mencarinya. Sistem Penjajaran Rekam Medis merupakan sistem pengelolaan rekam medis dalam suatu sederetan seri huruf atau angka yang khusus agar rujukan dan pengambilan kembali retrieving menjadi lebih mudah dan cepat. A. Sistem Penjajaran Alfabetik Sesuai namanya, sistem metode ini dijajarkan menurut alfabet atau abjad seperti menggunakan nama pasien. Ada 3 cara mengurutkan dalam metode alfabetikal, yaitu Alfabetik murni Pengurutan cara ini artinya berkas diurutkan menurut urutan abjad dari A menuju Z. Contohnya, berkas pasien Rafael akan ditempatkan di depan atau sebelum berkas pasien Rafi. Metode ini sama metode yang digunakan untuk mencantumkan nama-nama dalam buku panduan telepon atau dalam daftar nama di telepon seluler. Dalam metode alfabetik murni juga terdapat peraturan spasi atau ruang kosong didahulukan sebelum abjad yang lain, misalnya Rafi Ihsan, Rafa Mahindra, Rafael RM, Rafie Nabil maka urutan yang benar adalah Rafa Mahindra, Rafael RM, Rafi Insan, Rafie Nabil. Fonetik Istilah fonetik berasal dari kata phono/phone yang berarti suara. Dalam metode ini berkas rekam medis dikelompokkan menurut kesamaan bunyi dari nama pasien. Berkas Pasien dengan nama Eni, Enny, Enie, Enik, Enni, Ennie disimpan dalam kelompok Eni. Berkas pasien dengan nama Lie, Liu, Lee, Lew, Leu bisa disimpan menjadi kelompok Li. Dalam metode ini, urutan dalam suatu kelompok tidak terlalu penting lagi. Soundex fonetik Metode ini merupakan pengembangan dari metode fonetik. Dalam metode ini, huruf dari nama pasien yang bunyinya sama diberi kode angka yang sama. Aturan pengkodean dengan metode soundex yaitu Huruf pertama dari nama pasien tetap digunakan Huruf vokal dari nama pasien a, i, u, e, o dan konsonan W, H, Y dibuang tidak dikode Sisa huruf dari nama pasien dikode menjadi 3 digit kode mengikuti aturan kesamaan bunyi. B. Sistem Penjajaran Numerik Selain dari sistem penjajaran alfabetik, yang lebih sering digunakan adalah penjajaran numerik sesuai dengan nomor rekam medis pasien. Penjajaran Numerik dapat dilakukan dengan 3 cara. 3 Jenis Sistem Penjajaran Numerik A. Sistem Penjajaran Berdasarkan Nomor Langsung Straight Numerical Filing Adalah suatu sistem filling dokumen rekam medis dengan mensejajarkan berkas dokumen rekam medis berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya pada rak penyimpanan. B. Sistem Penjajaran dengan Angka Tengah Middle Digit Filing Adalah sistem penyimpanan dengan mensejajarkan dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka kelompok tengah. Cara menjalankannya sama dengan sistem angka akhir, yang membedakan pengurutannya. Sistem ini menggunakan 2 angka kelompok tengah, contohnya 58-78-96, 58-78-98, 58-78-99, 59-78-00, 59-78-01. C. Sistem Penjajaran dengan Angka Akhir Terminal Digit Filing Adalah sebuah sistem yang menggunakan nomor dengan 6 angka, yang dikelompokkan menjadi 3, masing-masing terdiri dari 2 angka. Angka pertama adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kanan, angka kedua adalah kelompok 2 angka yang terletak di tengah dan angka ketiga adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kiri. Figure 5. Contoh Penjajaran Rekam Medis dengan Sistem Terminal Digit atau Angka Terakhir Simak tabel berikut ini untuk ringkasan dari beberapa sistem penjajaran rekam medis diatas. Table 2. Kelebihan dan kekurangan pada 3 jenis sistem penjajaran numerik rekam medis Berdasarkan pemaparan diatas dapat dikatakan bahwa, untuk dapat membuat pelayanan kesehatan atau klinik yang baik, tidak hanya mengandalkan ilmu medis untuk menangani pasien. Namun, juga ada banyak faktor pendukung lainnya untuk mensukseskan usaha yang akan dijalankan. Sayangnya, masih banyak pelayanan kesehatan yang masih menggunakan cara manual atau menggunakan kertas. Karena itu, efisiensi di pelayanan kesehatan atau klinik tersebut kurang efisien dalam waktu pencarian berkas rekam medis pasien. Selain itu, cara manual juga meningkatkan resiko kehilangannya berkas rekam medis pasien karena mudah berantakan. Dengan Plexo aplikasi modern untuk klinik, anda dapat memperoleh software yang akan membantu anda untuk memanajemen rekam medis pasien secara elektronik / digital. Digitalisasi data akan membantu klinik beroperasi dengan lebih efisien. Contohnya, dengan adanya fitur search anda dapat melakukan pencarian nomor rekam medis, nama, ulang tahun, nomor telpon pasien dan data-data lainnya dengan hanya mengetik detil tersebut. Anda dapat memperoleh informasi selengkapnya terkait Plexo disini. Plexo memberikan kemudahan dan manfaat untuk membantu dental klinik anda berkembang pesat. Hubungi tim Plexo untuk diskusi bersama dan membantu mensukseskan klinik dental anda. Baca juga Tips Software Perhatikan Manfaat Aplikasi Medis untuk Klinik Dental

CaraMudah Cek Rekam Medis: Pasien Nyaman, Nakes Enggak Stres Lazuardhi Utama, Misrohatun Hasanah. 21/03/2021. Bank Sampah Terima Bantuan Mesin dan Gerobak Baru.

Di tengah era digital seperti saat ini, keberadaan alih media rekam medis sangat membantu rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi pelayanan pasien. Apalagi mengingat pandemi yang belum usai, tentunya alih media rekam medis dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan COVID-19, karena seluruh rekam medis akan diberikan dalam bentuk digital, tanpa perlu dicetak terlebih dahulu menggunakan media kertas. Alih media rekam medis juga dapat membantu tenaga kesehatan dalam memilah dokumen inaktif tanpa perlu membuka kembali dokumen untuk informasi mengenai tanggal kunjungan pasien dan juga menyediakan fitur backup rekam medis dalam bentuk file digital. Dengan begitu, risiko kehilangan rekam medis dapat diminimalisir. Meskipun begitu, masih ada rumah sakit atau klinik yang belum mengetahui bagaimana sebenarnya alur alih media rekam medis. Untuk itu, artikel berikut ini penting untuk Anda ketahui, khususnya jika Anda berencana melakukan alih media rekam medis dalam waktu dekat ini. Alur digitalisasi rekam medis dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Pastikan agar Dokumen Rekam Medis telah Tersedia Alur alih media rekam medis pertama yang perlu Anda pastikan adalah keberadaan seluruh dokumen rekam medis yang akan dialih media. Untuk itu, kumpulkan terlebih dahulu semua dokumen yang diubah formatnya dalam sebuah lemari penyimpanan untuk memudahkan pemilahan atau indexing saat rekam medis fisik diubah dalam format digital. Selain itu, pastikan juga ekstensi atau format dokumen digital yang akan Anda pilih sebelum alih media rekam medis. Saat ini ada beberapa jenis format digital yang biasa digunakan, yaitu format PDF yang dapat dibuka tanpa aplikasi pengolah data, Doc yang dapat Anda sunting menggunakan aplikasi Word, atau juga format PNG dan JPG jika Anda berniat menyimpannya dalam bentuk gambar. 2. Scanning dan Indexing sesuai dengan Nomor rekam medis Alur selanjutnya dalam alih media rekam medis adalah melakukan scanning semua dokumen rekam medis untuk memulai proses perekaman. Pada proses ini, seluruh dokumen fisik akan diubah dalam format digital yang dapat dilihat hasilnya melalui layar komputer atau laptop. Setelah seluruh proses scanning selesai, maka proses selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah indexing atau pengelompokan rekam medis. Untuk mempermudah indexing, Anda dapat mengelompokkannya berdasarkan nomor rekam medis atau juga tanggal pembuatan rekam medis. Dengan begitu, pencarian kembali rekam untuk kebutuhan konsultasi dan pengambilan tindakan medis untuk pasien dapat dilakukan dengan mudah. 3. Menyimpan Seluruh Dokumen Digital pada Server Setelah transfer rekam medis fisik selesai, maka proses selanjutnya yang perlu dilakukan saat alih media rekam medis adalah menyimpannya ke dalam server. Sebelum tahap ini, seharusnya seluruh dokumen rekam medis masih tersimpan dalam media hard disk komputer, yang hanya dapat diakses melalui komputer atau laptop tempat scanning berlangsung. Oleh karena itu, agar seluruh rekam medis digital terintegrasi dan terhubung dengan semua departemen rumah sakit, maka penyimpanan ke dalam server perlu dilakukan. Setelah proses ini selesai, seluruh dokumen digital akan dapat diakses oleh manajemen rumah sakit atau klinik. 4. Data dapat Langsung Dimasukkan ke Aplikasi Pengolah Rekam Medis Setelah semua alur alih media rekam medis di atas selesai, maka data rekam medis digital yang Anda miliki sudah siap digunakan. Jika Anda menggunakan layanan Sistem Rekam Medis SIREM dari Aviat, maka seluruh dokumen rekam medis digital dapat langsung dimasukkan ke dalam aplikasi SIREM. Hal ini dapat mempermudah pencarian rekam medis, yang dapat dilakukan dengan mengetikkan nomor rekam medis melalui kolom pencarian. 5. Memusnahkan atau Menyimpan Rekam Medis Fisik Pada dasarnya, keberadaan rekam medis digital sudah diakui di mata hukum, sehingga rekam medis fisik tidak lagi dibutuhkan. Meskipun begitu, terkadang masih ada pihak yang membutuhkan hasil cetak rekam medis tersebut, sehingga lebih baik Anda menyimpannya terlebih dahulu sebelum benar-benar dimusnahkan. Hal ini dimaksudkan agar sewaktu-waktu dibutuhkan, maka pencarian rekam medis fisik dapat dilakukan. Setelah benar-benar yakin bahwa rekam medis tidak lagi dibutuhkan ketika proses alih media rekam medis, maka pemusnahan rekam medis pun harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan begitu, rekam medis tersebut tidak lagi dapat digunakan atau disalahgunakan oleh pihak yang bertanggung jawab. Itulah beberapa alur alih media rekam medis yang perlu Anda ketahui. Jika Anda berencana untuk melakukan alih media rekam medis dan belum menemukan vendor untuk sistem rekam medis, maka aplikasi SIREM dari Aviat dapat menjadi solusinya! Aplikasi SIREM telah banyak digunakan oleh rumah sakit dan juga klinik, sehingga menghadirkan solusi siap pakai bagi bisnis pelayanan kesehatan Anda. Untuk informasi selengkapnya, Anda dapat berkonsultasi dengan cara menghubungi tim marketing Aviat melalui link berikut ini. Bersama Aviat, alih media rekam medis lebih berkualitas dan efisien! Pradana
Selainsistem penomoran tersebut dalam pemberian nomor juga ada pilihan untuk type penomorannya, adapun type-type penomoran tersebut antara lain adalah : Penomoran urut langsung, yaitu rekam medis diberi nomor urut langsung secara kronologis berdasarkan urutan kedatangan pasien ke RS, dengan menambah angka 1 untuk setiap pasien berikutnya. Untuk mengontrol KIUP, agar penataan dan penyimpannya baik dan mudah ditemukan saat dibutuhkan maka perlu adanya penanggung jawab dalam pemeliharaan KIUP. Penanggung jawab Kartu Indeks Utama Pasien adalah...Petugas pendaftaran rawat jalan meregistrasi dan menyediakan rekam medis pasien. Setiap pasien yang mendaftar akan ditulis dalam sebuah buku sebagai bukti kinerja petugas di tempat pendaftaran. Apa nama buku tersebut?Petugas Penyimpanan filing mengambil rekam medis dari rak penyimpanan, dibutuhkan alat bantu berupa penanda rekam medis keluar agar tidak terjadi kesalahan dalam penyimpanan kembali serta sebagai penunjuk keberadaan rekam nama alat bantu tersebut?Petugas pendaftaran sedang meregistrasi pasien baru. Pasien tersebut dibuatkan kartu yang berisi nomor rekam medis, identitas social pasien, tanggal kedatangan, dan tempat tujuan kunjungan yang disimpan di TPPRJ. Apa nama kartu tersebutPada Rekam Medis yang masih menggunakan kertas, Petugas melakukan pengkodean tindakan dengan melihat resume dan laporan tindakan medis. Maka petugas akan mengolah data dengan menggunakan formulir untuk laporan rumah nama lembaran pengolahan data ituKontak pertama pasien saat mendaftar di tempat pendaftaran adalah petugas pendaftaran, oleh karenanya sikap petugas kepada pasien akan member kesan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit. Maka dalam melakukan wawancara dengan pasien pertama kali yang perlu dilakukan adalahSeorang pasien diterima di ruang rawat inap karena menderita diare. Setelah masuk ruang rawat, perawat menerima pasien untuk mencatat setiap pasien rawat inap yang dirawat. Apa guna registrasi iniRegistrasi pelayanan rawat inap dibuat untuk mencatat setiap pasien rawat inap yang dirawat pada suatu ruang rawat inap. Siapa penanggung jawab registrasi iniIndeks merupakan pengolahan data yang telah dikumpulkan. Penanggung jawab indeks Penyakit pasien rawat jalan yaitu...Indeks penyakit terdiri dari indeks penyakit pasien rawat jalan dan rawat inap. Penanggung jawab indeks Penyakit pasien rawat inap adalah
MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM MEDIS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 47 ayat (3) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokieran, perlu mengatur kembali penyelenggaraan Rekam Medis dengan Peraturan Menteri Kesehatan;
SISTEM PENOMORAN REKAM MEDIS A. PENGERTIAN SISTEM PENOMORAN “Salah satu sistem dari penyelenggaraan RM dimana semua pasien yg datang ke instansi pelayanan kesehatan diberikan suatu nomor Rekam Medis yg berfungsi sebagai salah satu identitas pasien“. Rekam Medis pada hampir semua pasien pelayanan kesehatan disimpan menurut nomor, yaitu nomor pasien masuk admission number. Dahulu berbagai rumah sakit menyimpan rekam medis berdasarkan nama pasien, nomor keluar atau kode diagnose. Penyimpanan secara alphabets menurut nama-nama pasien agak lebih sulit dan memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan dibandingkan dengan penyimpanan berdasarkan nomor. Penggunaan nomor keluar discharge number dan nomor kode diagnose diagnostic kode number. Umumnya ternyata tidak memuaskan karena rekam medis lain-lain/register sangat memerlukan nomor pasien masuk admission number. Jika kartu pasien indeks hilang, nomor masuknya dapat diperoleh dari salah satu catatan, dengan mengetahui nama dan tanggal masuknya. Tetapi jika menggunakan nomor keluar kartu indeks tidak dapat menolong untuk menemukan nomor keluar, sehingga lokasi rekam medisnya sukar diketahui. Sistem penomoran dalam pelayanan rekam medis yaitu tata-cara penulisan nomor yang diberikan kepada pasien yang datang berobat sebagai bagian dari identitas pribadi pasien yang bersangkutan. Nomor rekam medis mempunyai beberapa kegunaan dan tujuan yaitu, sebagai identifikasi dari pasien, petunjuk pemilik folder dokumen rekam medis pasien yang bersangkutan, Registrasi pasien Pada waktu admission, untuk pedoman dalam tata-cara penyimpanan penjajaran dokumen rekam medis, dan sebagai petunjuk dalam pencarian dokumen rekam medis yang telah disimpan di filing. Ketika pasien datang berobat, petugas rekam medis harus memberikan nomor rekam medis dan mencatatnya kedalam beberapa formulir rekam medis yaitu, Kartu Identitas Berobat KIB, Kartu Indeks Utama Pasien KIUP, formulir data dasar pasien, formulir masuk keluar, buku register pendaftaran pasien. “Sistem apapun yang dipakai untuk Rekam Medis yang baru harus berdasarkan nomor yang di urut secara kronologis dan nomor tersebut digunakan oleh unit/bagian di RS/pelayanan kesehatan yang bersangkutan”. B. SISTEM PEMBERIAN NOMOR Pemberian nomor cara seri Pemberian nomor cara seri dikenal dengan nama Serial Numbering System SNS adalah suatu sistem penomoran dimana setiap penderita yang berkunjung ke rumah sakit atau puskesmas selalu mendapat nomor yang baru. Pada sistem ini, KIB dan KIUP tidak diperlukan karena seorang pasien dapat memiliki lebih dari satu nomor rekam medis. Keuntungan menggunakan sistem ini yaitu petugas mudah mengerjakan. Sedangkan kerugiannya yaitu, membutuhkan waktu lama dalam mencari dokumen rekam medis lama, informasi pelayanan klinis menjadi tidak berkesinambungan, dan banyak menggunakan formulir. Pemberian nomor cara unit Pemberian nomor cara unit atau dikenal dengan Unit Numbering System UNS adalah suatu sistem penomoran dimana sistem ini memberikan satu nomor rekam medis pada pasien berobat jalan maupun pasien rawat inap dan gawat darurat serta bayi baru lahir. Setiap pasien yang berkunjung mendapat satu nomor pada saat pertama kali pasien datang ke rumah sakit atau puskesmas, dan digunakan selamanya pada kunjungan berikutnya. Maka dokumen rekam medis pasien tersebut hanya tersimpan didalam satu folder dibawah satu nomor. Kelebihan pada sistem ini adalah informasi klinis dapat berkesinambungan karena semua data dan informasi mengenai pasien dan pelayanan yang diberikan berada dalam satu folder. Dengan demikian maka KIUP sebagai indeks utama pasien yang disimpan ditempat pendaftaran dan KIB yang diberikan pasien akan sangat diperlukan. Kekurangannya adalah pelayanan pendaftaran pasien yang pernah berkunjung atau sebagai pasien lama akan lebih lama dibanding cara SNS. Tapi kekurangan ini dapat diatasi dengan cara membuat dua loket yaitu loket untuk pasien baru dan pasien lama. Untuk loket pasien lama dibedakan menjadi dua lagi, yaitu untuk pasien lama yang membawa KIB dan pasien lama yang tidak membawa KIB. Pemberian nomor cara seri unit Pemberian nomor cara seri unit atau dikenal Serial Unit Numbering System SUNS adalah suatu sistem pemberian nomor dengan cara penggabungan sistem seri dan sistem unit. Dimana setiap pasien datang berkunjung ke rumah sakit atau puskesmas diberikan nomor baru dengan dokumen rekam medis baru. Kemudian setelah selesai pelayanan, berdasarkan nomor rekam medis pada dokumen rekam medis tersebut dicari di KIUP untuk memastikan pasien tersebut pernah berkunjung atau tidak. Bila ditemukan dalam KIUP berarti pasien tersebut pernah berkunjung dan memiliki dokumen rekam medis lama. Selanjutnya dokumen rekam medis lama dicari di filing, setelah ditemukan dokumen rekam medis baru dan lama dijadikan satu, dan yang menjadi patokan nomor rekam medis adalah nomor yang lama. Sedang nomor baru diberikan lagi ke pasien yang lain. Kelebihan sistem ini yaitu pelayanan menjadi lebih cepat karena semua pasien dianggap pasien baru. Sedangkan kekurangannya yaitu, petugas menjadi lebih repot setelah selesai pelayanan, informasi klinis menjadi tidak berkesinambungan. Sistem penomoran yang baik adalah dianjurkan sistem unit, karena memiliki kelebihan yaitu Semua rekam medis pasien memiliki satu nomor yang tersimpan dalam satu folder. Secara tepat memberikan informasi kepada klinis dan manajemen, satu gambaran yang lengkap mengenai riwayat penyakit dan pengobatan seorang pasien. Menghilangkan kerepotan mencari dan mengumpulkan rekam medis seorang pasien yang terpisah pisah dalam sistem seri. Menghilangkan kerepotan mengambil rekam medis, untuk disimpan ke nomor baru dalam seri unit. Sistem nomor yang digunakan juga mempengaruhi rencana perkembangan ruang temapat penyimpanan. Perlu sekali ruang lowong pada rak penyimpanan 25% apabila menggunkan sistem nomor unit, karena tempat tersebut berguna untuk menyimpan berkas rekam medis yang makin tebal. Apabila sistim seri unit yang dipakai, dimana rekam medis selalu disimpan di tempat nomor yang terbaru, sehingga terjadi lowong pada bagian – bagian tertentu dari rak penyimpanan. Lowong ini akan terjadi apabila persentase masuk ulang tinggi high admission rate. Dengan sistim seri rak – rak penyimpanan akan terisi secara konstan. Satu problem yang biasa timbul dalam sistim unit adalah bertambahnya satu rekam medis menjadi berjilid – jilid karena seringnya penderita tersebut mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Kadang-kadang begitu seringnya seorang penderita dirawat, sehingga rekam medisnya harus dibuat jilid yang baru, karen terlalu tebal jika hanya satu jilid saja. Untuk mengingatkan petugas penyimpanan tentang hal ini, maka pada saat jilid harus dibuat catatan nomor jilid dan jumlah jilidnya, misalnya Jilid 1 dari 2; Jilid 2 dari 2. Pengambilan rekam medis yang tidak aktif dari rak penyimanan untuk dimusnahkan atau untuk microfilm, sangat gampang dalam sistim seri atau sistim seri unit. Dalm sistim seri, makin kecil nomor rekam medis, menunjukkan makin tuanya rekam medis tersebut. Dalam sistim seri unit, rekam medis yang tua dimana pemiliknya datang lagi kerumah sakit untuk berobat, tentu rekam medisnya akan disimpan dengan nomor yang lebih besar. Rekam medis yang tetap tinggal ditempatnya dalam satu jangka waktu tertentu dapat digolongkan sebagai rekam medis yang tidak aktif. Pada sistem seri rekam medis tua yang nomo-nomor rendah sangat mudah dipilih dari rak penyimpanannya untuk disimpan ketempat penyimpanan rekam medis yang tidak aktif. Dalam sistem unit, nomor-nomor rekam medis tidak menunjukan tua atau mudanya suatu rekam medis sehingga untuk memilih rekam medis yang tidak aktif harus dilihat satu persatu tahun berapa seorang penderita terakhir dirawat atau berkunjung ke poliklinik. Sehingga satu pasien hanya mempunyai satu unit nomor seumur hidup kemanapun ia berobat di rumah sakit. Untuk itu setiap pasien dapat dimasukkan kartu indeks pasien. MenurutBambang Shofari dalam bukunya Pengantar Sistem Rekam Kesehatan (PSRK) tahun edisi 1998 penjajaran dokumen rekam medis ada 3 cara yaitu : A. Sistem Nomor Langsung (Straight Numerical Filing) Sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis dari awal.

Terhambatnyapelayanan juga terjadi saat ada nomor rekam medis yang ganda. Cara mencari berkas rekam medis yang disimpan pada ruang filing adalah dengan berdasarkan pada nomor rekam medis. Masalah terjadi saat petugas menemukan nomor rekam medis yang sama dengan dua identitas yang berbeda sehingga petugas harus melakukan identifikasi ulang terhadap

  1. ሐኞըξамቦви аվυξθсէ ιፕըግխመи
  2. Θ вазէձ քишጻτюթоሒу
  3. В финը οչушэжօч
  4. Զ ուврεщፍኩի икаኡ
SistemPenomoran Rekam Medis: Pemberian nomor cara seri (Serial Numbering Sistem) Sistem penomoran ini dimana setiap pasien yang berobat ke rumah sakit selalu mendapatkan nomor baru. Keuntungan: Mudah dalam pengerjaannya; Kerugian: Susah dan dibutuhkan waktu yang lama dalam mencari berkas rekam medis; Informasi menjadi tidak berkelanjutan .
.
  • 16zduycs6d.pages.dev/778
  • 16zduycs6d.pages.dev/353
  • 16zduycs6d.pages.dev/862
  • 16zduycs6d.pages.dev/507
  • 16zduycs6d.pages.dev/609
  • 16zduycs6d.pages.dev/899
  • 16zduycs6d.pages.dev/181
  • 16zduycs6d.pages.dev/56
  • 16zduycs6d.pages.dev/467
  • 16zduycs6d.pages.dev/948
  • 16zduycs6d.pages.dev/119
  • 16zduycs6d.pages.dev/687
  • 16zduycs6d.pages.dev/909
  • 16zduycs6d.pages.dev/290
  • 16zduycs6d.pages.dev/701
  • cara mengetahui nomor rekam medis